Sharing KNA 2018
Bulan November lalu, tepatnya tanggal 17-20 November 2018, telah diadakan sebuah Konferensi Nasional Alumni (KNA) 2018 untuk rekan-rekan alumni pelayanan Perkantas Indonesia. Acara tersebut dilangsungkan di Kota Manado. Acara tersebut diikuti oleh para alumni yang berasal dari berbagai daerah. Adapun rekan-rekan alumni Kota Semarang yang mengikuti acara tersebut terdiri dari beberapa orang, yaitu Yezki, Demas, Osa, dan Amadea.
Rasa syukur dipanjatkan kepada Tuhan oleh rekan-rekan alumni karena mendapat kesempatan yang luar biasa ketika mengikuti acara tersebut. Salah satu ucapan syukur itu dinyatakan oleh salah seorang alumni yaitu Amadea. Ini adalah kali pertamanya mengikuti KNA dan sekaligus menjadi pengalaman pertama menginjakkan kaki di tanah Manado. Suatu kebahagiaan untuknya karena diijinkan berangkat KNA bersama dengan 3 orang perwakilan dari Kota Semarang yaitu Yezki, Demas, dan Osa.
Di dalam acara tersebut peserta bertemu dengan banyak orang dari seluruh daerah di Indonesia, dari bermacam-macam profesi, latar belakang suku, budaya, dan daerah yang berbeda-beda. “Saya hanya bisa mengucap syukur sekalipun kita berbeda dan terpencar di seluruh penjuru Indonesia, kami punya Tuhan yang sama dan tujuan yang sama yaitu ‘Alumni bagi Negeri’ yang menjadi tema dari KNA tahun ini”, itulah yang diungkapkan oleh Amadea ketika berjumpa dengan peserta yang berasal dari berbagai daerah.
KNA tahun ini adalah KNA yang pertama dilaksanakan di Indonesia Timur, dan berfokus pada permasalahan-permasalah yang ada di Indonesia Timur, seperti kemiskinan, ketidaksejahteraan, pendidikan, kesehatan dan gereja. Indonesia Timur adalah bumi yang indah, penuh dengan kekayaan alam yang melimpah ruah, tetapi juga dengan permasalahan-permasalahan yang kompleks. Salah satu sesi dari KNA adalah ‘Community Development dan Socio Enterpreneurship’ yang membahas mengenai bagaimana mengembangkan komunitas masyarakat dan mengembangkan bisnis lokal menggunakan potensi daerah setempat.
Ada pula sesi sharing Inspirasi, dimana beberapa kakak-kakak alumni dari berbagai profesi menceritakan bagaimana mereka telah mengerjakan panggilan hidup mereka, tantangan yang dihadapi dan pengorbanan yang harus mereka bayar untuk bisa mengerjakan panggilan tersebut. Amadea pun juga mengungkapkan bahwa dirinya sangat terharu saat melihat teladan iman mereka yang teguh dalam mengerjakan panggilan hidup. Banyak tantangan yang mereka hadapi namun penyertaan Allah tak berkesudahan. Lewat teladan hidup kakak-kakak alumni yang Amadea temui di KNA, dia semakin takjub melihat bagaimana Allah memakai setiap alumni melalui berbagai profesi dan berbagai latar belakang untuk menjadi alat pelebaran kerajaan Allah di bumi.
