Kamp KTB Mahasiswa reg Jateng-DIY 2015

Mahasiswa adalah generasi yang sangat strategis untuk dilayani. Betapa tidak, pribadi-pribadi yang sudah memiliki minat spesifik dan tersebar di segala bidang ini kelak akan menjadi tulang punggung bangsa dengan menggantikan para pemimpin yang sudah hampir atau sudah menyelesaikan masa tugasnya. Namun bukan saja hal akademis yang mumpuni, namun juga iman dan karakter serupa Kristus yang dibutuhkan bangsa ini. Membentuk iman dan karakter tidaklah instan. Mahasiswa harus mau bertumbuh dan ditolong oleh orang lain yang lebih dewasa rohani. Perkantas sudah mempunyai wadah yang sangat khas untuk menolong mahasiswa ini yaitu melalui pelayanan pemuridan dan diterapkan dalam kegiatan yang dikenal dengan nama Kelompok Tumbuh Bersama (KTB).
KTB yang dikerjakan oleh mahasiswa, apalagi dalam konteks kota, senantiasa perlu diingatkan dan dijagai visinya termasuk menjawab kebutuhan anggota KTB. Dalam rangka menerapkan hal ini Perkantas Semarang bersama Perkantas Salatiga dan Jogja pada tanggal 15-17 Mei yang lalu mengadakan Kamp KTB regional Mahasiswa Jateng-DIY 2015 di Bukit Hermon, Karangpandan, Kab. Karanganyar. Acara yang juga dihadiri mahasiswa dari Banjarmasin ini mengangkat tema “Meniti Pemuridan” karena anggota KTB mahasiswa sangat penting untuk mengerti jalan pemuridan yang harus ditapaki. Seringkali terasa berat namun akhir dari proses ini adalah kemuliaan. Adapun kitab yang diangkat untuk diekspos dalam kamp 3 hari 2 malam ini adalah 2 Timotius dengan Kak Yudit Lam bertindak sebagai Ekspositornya. Acara juga dibagi menjadi tema harian, “Called to Him” pada hari pertama, “Called to be with Him” hari ke dua dan “Called for Him” hari terakhir.
Pada hari pertama, panitia pelaksana sudah sibuk sejak subuh. Betapa tidak, acara kamp akan dimulai pada pukul 10.00 WIB sedangkan perjalanan Semarang-Karangpandan akan memakan waktu 4 jam. Maka panitia pada malam sebelumnya sudah memberitahukan calon peserta yang kebanyakan anak kost ini supaya bangun pagi dan berkumpul di minimarket waralaba sekitar kost. Nanti akan ada angkot yang terus

“berpatroli” antara pukul 04.30 WIB s.d. 05.30 WIB melangsir mereka menuju lokasi bis yang akan melanjutkan tugas angkot mengantar menuju lokasi kamp. Sesampai di lokasi ternyata peserta Jogja lebih dahulu sampai yang diikuti dengan peserta dari Salatiga kemudian Banjarmasin. Kamp dimulai pada pukul 10.00 WIB yang secara resmi dibuka oleh Ketua BPC Perkantas Jateng, Bapak Tjatur Wicaksono dan renungan disampaikan oleh Staf Mahasiswa Perkantas Semarang, Budi Harianto. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan eksposisi 1 yang membahas 2 Timotius pasal pertama. Jeda makan siang berlangsung satu jam. Peserta akan berkumpul satu meja bersama teman kelompoknya untuk membahas apa yang sudah didapat dalam sesi sebelumnya. Setelah makan peserta beristirahat sampai sore untuk snack kemudian mengikuti sesi 1: “Filosofi Pemuridan”, yang disampaikan oleh Ivan Okta, staf Mahasiswa Perkantas Semarang. Kemudian mereka makan malam sekaligus sharing dengan kelompoknya dan dilanjutkan dengan pendalaman Alkitab yang dipimpin oleh Lius, mantan asisten staf Mahasiswa Perkantas Salatiga.
Hari kedua dimulai pada pukul 04.30 WIB untuk bersaat teduh. Setelah mendapatkan makanan rohani, peserta yang jumlahnya lebih dari 150 orang ini dikumpulkan di lapangan untuk senam pagi. Setelah puas menggerakkan badan maka mereka akan disegarkan dengan air mandi pegunungan dan dikenyangkan dengan makanan dalam sarapan. Kondisi yang segar lahir batin ini diharapkan membuat para peserta siap dalam menerima eksposisi 2. Acara dilanjutkan dengan sesi 2 tentang “dinamika pemuridan” yang disampaikan oleh Kak Naomi Fortuna, staf Perkantas Jogja. Setelah makan siang dan sharing kelompok peserta mendapatkan jadwal foto bersama kemudian istirahat. Di sore harinya mereka menerima seminar tentang bagaimana dapat berelasi dengan Tuhan secara efektif dan mengetahui hambatan sekaligus upaya mengatasinya. Seminar ini dipimpin oleh Kak Daniel Puspowardoyo, staf Perkantas Purwokerto. Setelah makan malam, peserta dibagi dalam kelompok kapita selekta, yaitu anggota KTB yang sudah punya adik Ktb dan yang belum mempunyai adik KTB. setelah acara kapsel perserta kembali bersatu dalam aula besar untuk mengikuti talk show. Nara sumber adalah apara alumni yang masih mengerjakan visi pemuridan. Mereka adalah Kak Siskaevia yang berprofesi sebagai dosen, Kak Cucuk Kustiawan yang dahulu adalah staf Mahasiswa Perkantas Solo yang kemudian menjajaki dunia profesi sebagai pengacara dan terakhir adalah Kak Yuyun yang berprofesi sebagai karyawati sebuah bank. Acara ini

di moderatori oleh Kak Ivan Okta. Hari kedua ini selesai cukup larut sehingga peserta diperkenankan langsung beristirahat tanpa mengerjakan sharing bersama teman sekamar.
Hari ketiga dimulai sebagaimana hari kedua dimulai. Bedanya adalah setelah eksposisi 3 para peserta akan berkelompok dengan mahasiswa sekota kemudian membicarakan penerapan bersama. Khusus peserta dari Kota Semarang, mereka sangat bersyukur dapat dikumpulkan dalam acara ini sehingga antar PMK kampus dapat bersinergi dalam mengerjakan pelayanan pemuridan. Sebagai contoh adalah PMK FKM Undip bersedia mengirimkan para PKTB bagi PMK kampus lain yang kekurangan pembimbing namun sangat ingin memajukan pelayanan pemuridan di kampusnya. Setelah diskusi kota para peserta makan siang dan AWG (Alone With God). Setelah menyendiri bersama dengan Tuhan diadakan ibadah penutupan di mana renungannya disampaikan oleh Kak Ivan Okta. Peserta kemudian pulang ke kota masing-masing.