Berita

Bible Camp 2015

Suasana sesi pagi
Suasana sesi pagi

Ada kutipan yang mengatakan bahwa doa adalah nafas hidup orang percaya. Demikian pula dengan pelayan Tuhan, mereka akan ‘mati’ apabila tidak ‘bernafas’. Seorang pelayan juga sangat butuh penuntun, penghibur, kekuatan bahkan teguran dalam mengerjakan panggilannya. Semua kebutuhan itu dapat dipenuhi melalui Firman-Nya yaitu Alkitab. Dari semua pelayan tersebut tidak terkecuali adalah anak-anak Tuhan di Perkantas Semarang. Mereka harus senantiasa ditolong supaya semakin tumbuh kecintaannya terhadap Alkitab.
Perkantas Semarang secara rutin sejak beberapa tahun lalu mengadakan kegiatan untuk menumbuhkan kecintaan para anggota KTB, pelayan  maupun pengurus komponen pelayanan terhadap firman Tuhan. Kegiatan yang dimaksud adalah Bible Camp. Sudah banyak kitab

Peserta Bible Camp
Peserta Bible Camp

yang dibahas dalam beberapa tahun terakhir ini, sebut saja diantaranya: Kitab Yohanes, Petrus, Ester, Yakobus, Wahyu, Roma dan beberapa kitab lain. Khusus untuk Bible Camp 2015, kitab Kolose akan dikupas tuntas selama empat hari. Ada 32 peserta yang antusias mengikuti acara yang diadakan pada tgl 2-5 Februari 2015 di Wisma Wijaya Kusuma Kopeng ini. Adapun hamba Tuhan yang menolong dalam membedah pasal demi pasal di eksposisi pagi dan sore adalah Kak Yudit Lam. Selain Eksposisi, kitab surat tulisan Paulus ini diharapkan selesai seluruhnya dibahas dalam saat teduh, PA bersama dan PA terpimpin dalam kelompok besar.
Hari pertama kamp dimulai pada siang hari. Peserta mulai berdatangan dan langsung makan siang. Setelah makan, peserta istirahat siang untuk memulihkan tenaga setelah mengadakan perjalanan mengendarai sepeda motor kurang lebih 2 jam dari Semarang menuju lereng Gunung Merbabu ini. Sorenya, kudapan sudah menunggu. Kesegaran setelah beristirahat dan mandi akan bertambah sensasinya ketika makanan kecil dan minuman hangat dinikmati di daerah dingin ini. Mata yang sudah terang dan tubuh sudah pulih tenaganya menjadi modal peserta mengikuti sesi pertama yaitu Latar belakang kitab Kolose. Pembahasan latar belakang kitab Kolose yang dipimpin oleh Kak Budi Harianto ini nantinya menjadi dasar pembahasan setiap pasal. Dengan mengetahui kondisi jemaat dan tujuan surat menolong peserta tetap dalam konteks ketika memahami cerita yang ada dalam tiap perikopnya. Selesai sesi ada hidangan malam. Tim penyelenggara mendapat kabar kalau Kak Yudit mendapat kendala dalam jadwal penerbangan sejak siang sehingga harus dipikirkan bagaimana sesi malam dapat disiasati. Malam itu akhirnya diisi dengan keakraban yang dipimpin oleh Yuli dan Amadea.
Keesokan harinya, eksposisi 1 di pagi hari yang harusnya disampaikan Kak Yudit juga diubah. Setelah makan pagi dan morning worship, peserta dipersilakan bebas menggunakan waktu, namun setelah makan siang mereka akan mengikuti sesi secara simultan samapi malam hari IMG-20150205-WA0008dengan jeda hanya untuk mandi sore dan kudapan sore. Inisiatif ini dikerjakan karena Kak Yudit baru dapart sampai lokasi sekitar siang. Benar saja, kesepakatan ini dikerjakan. Kami bersyukur karena seluruh peserta tetap antusias dan menikmati sesi yang hampir tanpa jeda ini. Justru hal ini menolong mereka supaya tetap ingat akan runutan cerita dalam sesi-sesi yang ada. Malah keutamaan Kristus merupakan bahasan yang sangat penting dan mendasar bagi orang percaya apalagi status mereka sebagai pelayan Tuhan. Kristulah yang berotoritas dalam setiap aspek hidup mereka terutama pelayanan.
Hari ketiga berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan sejak awal. Dalam ‘Bible Camp’ ini peserta diajak untuk membedah Kolose sekaligus belajar satu metode PA yaitu PA surat.  Untuk dapat membedah kitab dalam metode ini, peserta harus melakukan penguraian kalimat yang bertumpuk (mempunyai banyak anak kalimat) seperti kitab Kolose ini. Proses ini disebut dengan membuat sentence flow. Peserta tidak hanya pulang dengan pengetahuan yang baru, prinsip, iman dan cara hidup yang baru, namun juga membawa keterampilan yang baru dan yang terus dapat diasah setelah mereka pulang mengikuti acara ini. Pada malam hari setelah makan malam, peserta diajak diskusi untuk memikirkan hal yang dapat dikerjakan bersama setelah mengikuti acara ini. Akhirnya diputuskan untuk mengadakan acara retreat doa dan training PA sebagai salah dua penerapan bersama. Hari ini juga bertepatan dengan hari ulang tahun salah satu peserta. Maka pada malam itu diadakan perayaan sederhana bagi teman yang berulangtahun.
Hari terakhir kamp berjalan tetap seperti yang sudah direncanakan, termasuk setelah kudapan pagi menjelang siang, peserta dipersilakan untuk AWG (Alone With God). Mereka diberikan waktu untuk  menyendiri bersama dengan Tuhan agar dapat mengendapkan apa yang sudahIMG-20150205-WA0019 TUhan sampaikan selama mengikuti kamp 4 hari ini. Hal apa yang Tuhan bicara dengan keras dan hal apa yang dapat dikerjakan dalam hidup pribadi. Setalh AWG peserta makan siang kemudian penutupan acara. Sampai jumpa di acara ‘Bible Camp tahun depan.